*Sekjend PKB Laporan Ke Polisi*
Jember – Dua anggota fraksi kebangkitan bangsa (FKB) DPRD Jember, Drs H Hawari Hamim dan Hj Mustautin dituding memalsukan identitas ke KPUD Jember oleh pengurus DPC PKB. Tudingan itu dilontarkan lantaran kedua anggoa FKB tersebut kini tercatat sebagai anggota partai kebangkian nasional ulama (PKNU).
Sekretaris DPC PKB Jember H Ayub Junaedi Mukson Kamis (26/6) mengatakan, sesuai surat KPUD Jember nomor 270/225/KPU-JBR/VI/2008 tentang klarifikasi kenaggotaan FKB yang ditandatangani oleh Ketua KPUD Jember Sudarisman SS, isi surat kelarifikasi itu membenarkan jika keduanya adalah anggota PKNU.
Oleh karena itu, jika status keduanya sudah dibenarkan oleh KPUD, kini yang menjadi pernyataan ujar Ayub, identitas mereka di FKB bagaimana ? padahal mereka duduk menjadi anggota DPRD dan mendapatkan seluruh fasilitas berkat bergabung dengan FKB.
Dan untuk diketahui masyarakat, sampai saat ini surat pengunduran diri kedua anggota DPRD dari FKB sebagai anggota fraksi tak pernah ada. Mereka tetap duduk dan mendapatkan jatah fasilitas atas nama PKB.
Dengan munculnya kondisi ini, maka sebagai pengurus DPC PKB Ayub meminta agar KPUD membatalkan verifikasi PKNU sebelum kedua nama anggota FKB tersebut jelas statusnya.
"Sebaiknya Bapak Hawari Hamim dan ibu Mustatuin, segera menentukan sikap, mengklarifikasi keanggotaanya di PKNU atau mundur dari FKB. Jika tidak DPC menganggap keduanya membohongi publik dan perlu dilaporkan polisi,"jelasnya.
Sementara ketua KPUD Jember Sudarisman saat dikonfirmasi mengatakan, membatalkan verfikasi tak semudah membalik tangan. Apalagi PKNU sudah memenuhi syarat verifikasi sebagai parpol dengan cara menyerahkan 1000 KTA.
Terkait keberadaan dua anggotya FKB di keanggotaan PKNU, Sudarisman tak berkomentar banyak. Baginya soal itu urusan masing-masing internal PKB dan PKNU Jember.
Wakil Ketua PKNU Nurul Herlina saat dikonfirmasi mengatakan, keanggotaan kedua anggota FKB itu ia tak mengetahui. Pasalnya untuk vervikasi keanggotaan yang menangani ketua dan sekretaris PKNU.
Ditempat lain HJ Mustautin saat dikonfirmasi mengatakan, tetap setiap dengan FKB. Hal ini dapat dibuktikan dengan penarikan sejumlah iuran untuk partai tetap dipenuhinya. Ia menuding bahwa hal pencatutan namanya di PKNU tersebut ulah orang tak bertanggungjawab.
“Saya ini sudah memenuhi semuanya, termasuk pascaislah PKB lalu saya diminta membayar 1,5 juta hingga bantuan 5 juta ssemua saya penuhi. Dengan semua itu dapat diartikan saya masih setia dengan FKB,”jelasnya.
Berbeda dengan HJ Mustautin, Drs H Hawari Hamim saat dikonfirmasi melalui sambungan ponsel terkait tudingan ke anggotaannya di PKNU mengatakan, dirinya sedang mendegarkan radio. Dia meminta waktu dulu untuk mendegarkan berita di radio.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar