Senin, 21 April 2008

Gula Rafinasi Beredar Di Jember

Jember - Peredaran gula rafinasi sudah ke Jember. Meski tidak ditemukan dalam kapasitas banyak, namun peredarannya mengkhawatirkan kalangan petani tebu. Demikian disampaikan Kepala Bagian Pabrikasi dan Pengolahan Pabrik Gula Semboro PTPN XII, Joko Sudomo Senin (21/4).
“Ada masyarakat yang melaporkan saat membeli gula dalam sak gula PG Semboro, ternyata didalamnya justru terdapat gula rafinasi," kata Joko Sudomo.
Gula rafinasi yang ditemukan dalam 2 sak PG Semboro atau sekitar 1 kwintal menimbulkan kekhawatiran merusak harga gula lokal dipasaran.
Selanjutnya dengan adanya laporan dan temuan itu, pihaknya bersama Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia- (APTRI) Jember dan Polres Jember mensweeping sejumlah toko dan gudang.
Dalam sweeping itu diamankan sekitar 50 kilogram gula rafinasi dari salah satu toko di Pasar Tanjung yang dikemas dalam sak berlabel PG Semboro. Selanjutnya sweeping juga dilakukan di gudang penyimpanan gula di Tegal Besar Kecamatan Kaliwates.
Namun sayang pencarian gula rafinasi di gudang tersebut ternyata tak diketemukan. Di dalam gudang itu hanya terdapat penyimpanan gula berlabel PG Semboro dan PG Jatiroto dengan jumlah lebih dari 8 ton.
Ditempat berbeda ketua APTRI H Arum Sabil melalui, Restu Prayogi mengatakan , konsumsi gula rafinasi hanya diperbolehkan bagi produsen industri makanan dan minuman dalam jumlah besar dan tidak dijual bebas.
Karena gula rafinasi bahan bakunya berasal dari raw sugar impor. Jika terus beredar dipasaran kondisi tersebut akan merygikan petani. Dalam jangka panjang jumlah produksi gula petani takan diminati pasaran karena harganya lebih tinggi dari harga gula rafinasi.
Sementara pemilik penyimpanan gula, Hendra mengatakan, pihaknya selama ini mengaku tidak mengorder gula rafinasi namun hanya gula lokal. Apalagi dengan mengorder gula local saja penjualannya selama dua atau tiga hari sudah mencapai sekitar 10 ton. Dia tak ingin kulakan gula rafinasi selain karena ada larangan pemerintah, keuntungan berjualan gula local sudah dirasakan cukup.
"Saya tak ingin terlibat pada peredaran gula rafinasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Sebab dengan berjualan gula rafinasi potensi kekacauan akan besar, khan saya rugi,”Ulasnya.(*)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Teclado e Mouse, I hope you enjoy. The address is http://mouse-e-teclado.blogspot.com. A hug.