Jember – Dani Sugiarto 16, siswa Sekolah Menengah Katolik (SMK) Santo Paulus dianiaya, ditelanjangi dan direkam video oleh 8 orang temannya dimana satu diantarannya Mahasiswa Petra Surabaya.
Penganiayaan terjadi di rumah kosong bekas studio Radio swasta di Jember yang tak jauh dari Markas Polres Jember. Pemicu penganiaan tersebut dari informasi korban karena dituduh mengintip teman sekolahnya, Stela, pada saat mandi di lokasi pemandian umum tempat wisata Watu Ulo – Kecamatan Ambulu pada 27 Januari 2008 lalu.
Akibat penganiayaan tersebut Dani warga Jl Mastrip Kelurahan Kembang Kecamatan Kota Bondowoso itu mengalami luka memar di bagian wajah dan muntah darah. Kini kasus ini telah dilaporkan ke polisi dengan nomor pelaporan Nopol :STPL/64/I/2008/Polres.
Kamis (7/2) Dani mengatakan, sepulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB dia di Jemput temannya yang bersekolah di SMU Satya Cendika. Korban diajak untuk mengikuti Yuda menuju rumah kosong itu. Ditengah perjalanan menuju rumah kosong, Yuda yang masih mengenakan seragam terlihat mengkontak salah satu rekannya melalui telepon salular.
“Aku gak tahu pada saat itu Yuda menelpon siapa,”jelas Dani.
Selanjutnya setiba kedua teman tersebut di rumah kosong, ternyata kedatangannya disambut oleh Stela dan akaknya Stevi – Mahasiswa Petra – serta 6 rekan korban satu sekolah.
Sambutannya tak ramah. Dani yang baru tiba di rumah kosong tersebut langsung dikonfirmasi Stevi prihal tudingan terhadapnya yang mengintip Stela mandi.
“Sebenarnya Stela sendiri tak tahu soal itu. Tapi dia merasa yakin sewaktu mandi aku mengintipnya karena mendapat cerita dari Roky,”imbuhnya.
Kemudian lanjut Dani, berhubung dia tak mengaku Stela menampar pipinya, disusul sejumlah pukulan dari Stevi dan 5 rekan satu sekolah. Dani yang sendirian tak mampu mengelak ia hanya menerima pasrah tindak kekerasan itu.
Tak cukup itu, ungkap Dani, belum puas menghajar wajahnya, Stevi CS meminta agar Dani melepas baju seragamnya. Harapanya dengan menelanjangi korban Stevi CS mendapat pengakuan.
Tapi sayang kekokohan Dani untuk mempertahankan diri tak mengakui tudingan yang ditujukan padanya kuat. Meski dia ditelanjangi dan direkam menggunakan video ponsel korban tetap menyatakan tak melakukan perbuatan itu.
Kepala Sekolah SMK Santo Paulus Antonius Supardi saat dikonfirmasi mengatakan, pengeroyokan itu terjadi diluar sekolah. Dan lagi salah satu pelakunya sudah lulus dari SMK Santo Paulus, sehingga untuk siswa yang sudah lulus tak lagi jadi tanggungan sekolah. Selanjutnya terkait jalur hukum yang ditempuh orang tua Dani, H Muhammad Alim. Kepsek tak berkomentar.
“Untuk siswa yang terlibat sudah dipanggil, dan berupaya untuk diselesaikan secara kekeluargaan,”ungkapnya.(*)
Diintimidasi Guru BP
Jember – Kasus penganiayaan Dani Sugiarto telah didengar oleh pihak sekolah. Bahkan kabarnya sudah diupayakan solusi penyelesaiannya. Namun dalam penyelesaian itu Dani merasa ada yang ganjil.
Dia diminta mengakui mengintip Stela mandi oleh salah satu guru di SMK Santo Paulus, Ima Kulata. Alasan permintaan guru itu karena mendegar bahwa sekian banyak saksi menyatakan Dani memang mengintip Stela mandi.
Namun permintaan itu tak mau dipenuhi Dani. Sebab dia merasa bahwa kesaksian itu bukan dari seluruh siswa, melainkan hanya pengakuan dari salah satu rekan Dani yakni Roky.
“Saya sempat bersitegang dengan Bu Ima Karena, saya diminta untuk mengakui ya saya tak mau. Sebab kesaksian itu hanya pernyataan dari Roky bukan siswa lainya,”tukasnya.
Kini Dani tak mau lagi sekolah. Dia mengaku trauma dan malu akibat perbuatan Stevi CS. Dani memutuskan untuk bertahan dirumah dan bersedia untuk kembali di sekolah jika pindah sekolah.
Sementara kepala Sekolah SMK Santo Paulus Antonius Supardi mengatakan tak tahu jika ada intimidasi. Bahkan untuk memastikannya dia perlu menanyakan dulu ke guru bersangkutan.
“saya tak mau gegebah,”katanya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar