
Kini satu peleton polisi dari Polres Bondowoso digabung dengan anggota Polsek Kelabang diterjunkan untuk membersihkan bekas longsoran di jalan penghubung desa itu agar warga disana tak terisolir.
Warga Wonoboyo Ilyas Soleh mengatakan, saat hujan turun dia sudah khawatir bakal terjadi banjir. Sebab tahun 2006, Desa Wonoboyo sempat terkena banjir. Bahkan lebih bara dari tahun 2008.
“Eh ternyata benar, kekhawatiran saya terjawab. Banjir itu benar datang, tapi untung gak separah tahun 2006,”tegasnya.
Camat Kelabang Rusminto kepada Surya mengatakan, longsoran itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Longsoran itu terpicu karena tanggul di Dusun Kerajan jebol, dan air yang aliran air yang meilntas disamping perbuktikan menggerus tanah.
Tak hanya menggerus tanah diperbukitan hingga menyebabkan tanah longsor, namun lebih dari itu luapan air dari tanggul yang jebol sempat merendam 10 rumah warga selama beberapa menit dan merendam 4 hektar sawah di Dusun Kerajan.
“Tapi warga masih tetap bersiaga, khawatir kejadian serupa dalam waktu dekat terulang lagi. Apalagi tanggul yang jebol kini, bangunan lama,”tegasnya.
Untuk saat ini, lanjut Rusminto kerugian akibat longsor tak terlalu banyak. Karena rumah warga tak ada yang hanyut. Dari catatan sementara kerugian akibat longsor itu hanya Rp 40 juta.
Selanjutnya terkait upaya ke depan agar kejadian serupa tak terjadi, Rusminto mengatakan, sesering mungkin akan selalu mengingatkan warga desa dikala hujan deras turun.
Sebab dia tak ingin warganya terisolir lagi seperti banjir tahun 2006, akibat jembatan penghubung antara Desa Leprak dan Wonoboyo jebol tergerus air.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar