Jumat, 11 Januari 2008

Ketua APTRI Doakan Soeharto




Jember – Perayaan tahun baru Islam (10/1) di masjid H Arum Sabil – Kecamatan Tanggul, yang diikuti puluhan masyarakat di sekitar rumah H Arum Sabil juga diisi acara doa bersama untuk mantan Presiden RI ke 2 Soeharto.

Kepada sejumlah undangan yang hadir saat itu, Arum mengatakan (Soeharto) sebagai orang yang pernah berjasa terhadap bangsa Indonesia layak didoakan. Sekalipun saat ini masih disebut-sebut tersangkut perkara hukum namun tak menutup jalan bagi masyarakat yang ingin mengirimnya doa.

“Yang layak menghukum pak Soeharto hanya Tuhan bukan manusia, sebab hukum Tuhan adalah hukum yang kekal,”tegas Arum.

Untuk diketahui sambung Arum, dalam acara perayaan tahun baru Islam, sekalipun dia bersama-sama masyarakat semboro yang tergabung di ormas NU dan Muhamaddiyah mendoakan Soeharto bukan berarti dia punya agenda poltik yang ingin dikejar.

Sebab dalam perayaan tahun baru Islam itu tak ada agenda poltik yang terselubung. Apalagi, Arum mengaku dirinya bukan orang politik. Sehingga tak paham persoalan politik.

“biarlah persoalan politik dikerjakan oleh orang-orang yang paham dengan politik, kita sebagai petani hanya rakyat yang turut mendoakan agar kesehatan beliau cepat sembuh dan keselamatan bangsa terjaga ditangan pemimpin yang ada saat ini,”imbuhnya.

Yang pasti secara pribadi kata Arum, Soharto cukup berjasa untuk Negara Indonesia. Contohnya di zaman Soeharto distribusi pupuk tak serumit sekarang. Pada saat itu tak ada istilahnya kelangkaan pupuk, yang ada justru petani dipaksa menggunakan pupuk urea agar hasil produksinya bagus.

Contoh lain, dizaman Soeharto irigasi pertanian berjalan bagus. Tak seperti saat ini, irigasi pertanian banyak sekali dikeluhkan oleh petani, karena kerap kali air yang diharapkan tak sampai pada lahanya.

“Terlepas dulu persoalan pada pembagunan irigasi dikorupsi atau tidak yang pasti buktinya saat itu ada. Beda dengan saat ini,”ujarnya.(*)

Tidak ada komentar: