Selasa, 11 Desember 2007

Yenny Wahid Kecewa Pilkada Bojonegero


Jember – Kekalahan pasangan Tahta yang diusung di PKB di Pilkada Bojonegoro menjadi catatan Sekjend PKB Yenny Wahid. Alasannya kekalahan di Bojonegeoro tersebut diluar dugaan. Untuk itu dari kekelahan tersebut dia perlu meneliti dan menunggu laporan yang masuk lebih banyak lagi agar kekalahan itu tak terulang di Kabupaten lain.

“Hal ini sangat kita sesalkan. Apalagi dari laporan sementara kekelahan itu terjadi justru di TPS yang berbasis NU. Padahal logikanya ditempat tersebut seharunya menang. Tetapo kondisinya berbeda, justru warga NU mencoblos pasangan calon yang bukan dari NU,”jelasnya usai menghadiri majelis ulama rakyat (masura) di Ponpes Raoudlatul Ulum Desa Sumberberingin Kecamatan Sukowono pimpinan kiai H Khotib Umar Selasa (11/12).

Dari laporan sementara, kekelahan tersebut karena adanya dugaan politik uang (money politik). Tapi hal ini belum bisa dijadikan landasan. Sebab sampai sekarang kader PKB masih menyelidikinya.

Jika-pun laporan itu benar, ujar Yenny, maka patut disesalkan. Sebab ada pergeseran nilai yang luar bisa pada masyarakat. Dalam kondisi ini masyarakat mudah diombang-ambingkan dengan pragmatisme sesaat.

“Semua orang kaget, kejadian ini sangat tak diperhitungkan,”tegasnya.

Untuk itu kedepan, perlu ditegaskan bahwa perlunya kiai bersatu untuk merapatkan barisan dan menyamakan visi adalah untuk kebesaran PKB. Agar ‘perpecahan’ ulama itu tak dimanfaatkan oleh partai lain.

Terkait hasil evaluasi dari kekelahan Pilkada Bojonegoro, Yenny berkeinginan agar hal itu tak terjadi di Kabupaten Lumajang dan Bondowoso pada Juli 2008 mendatang. Sehingga untuk penentuan calon Pilkada di Bondowoso ataupun Lumajang perlu penyeleksian dan penghitungan yang lebih akurat lagi dalam merekom calon.

“Untuk nama-nama yang diusulkan DPC Bondowoso dan Lumajang sampai hari ini belum ada yang mengerucut ke satu nama. semua masih usulan nama saja,”tandasnya.

Sementara seperti diketahui dari acara pertemuan majelis ulama rakyat (masura), hadir ketua DPC PKB Bondowoso H Achmad Dhafir yang belum menyatakan kesediannya untuk dicalonkan di Pilkada 2008 meskipun beberapa waktu ini namannya ramai disebut-sebut oleh beberapa kelompok masyarakat sebagai bakal calon bupati yang menggantikan Drs Mashoed, MSi.(*)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Udahlah memang di Bojonegoro jago Panjenengan dah Kalah ya udah..., jangan salahkan orang lain... politik uanglah....,inilah.., itulah...
Pilkada Lumajang & Bondowoso..., mending panjenengan jalan-jalan ke Luar negri aja..., di Urus dengan cara apapun Jago Panjenengan tetep KALAH...., MAKANYA BERCERMINLAH !!!!!