Senin, 10 Maret 2008

Ajang Pro Liga Li-Voli di Kabupaten Bantul Rusuh

Yogyakarta – Pertemuan tim bola voli Kabupaten Bantul Yuso Tomkins dengan tim bola voli Jember Pemkab di ajang Pro-liga li voli Minggu (9/3) di GOR Pangukan – Sleman berakhir rusuh. Pemain tim voli Jember pemkab dilempari botol berisi air oleh sejumlah supporter Yuso Tomkins.

Akibat aksi pelemparan botol berisi air itu, pemain tim voli Jember Pemkab memutuskan untuk tak melanjutkan pertandingan. Mereka khawatir jika melanjutkan pertandingan ancaman amuk supporter kian membesar.

Tak hanya itu, untuk mengantisipasi amukan massa kian membesar kepolisian polres Bantul terpaksa mengawal pemain tim voli jember pemkab yang langsung bertolak ke Jember keluar dari areal GOR hingga perbatasan Kabupaten Sleman.

Diketahui amuk supporter Yuso Tomkins itu terpicu ketika pemain tim voli pemkab Jember, Hadi Esmanto menendang bola karena kecewa keputusan hakim garis yang menyatakan bola masuk ke wilayah timnya sebanyak dua kali sehingga menghasilkan point.

Sementara kubu supporter Yuso tak menerima perlakuan Hadi itu, akibatnya supporter yang berharap kemenangan pada Yuso melempar pemain tim Jember, dan pertandingan dihentikan.

Manager tim voli Pemkab Jember Widi Prasetyo ditanya mengenai keputusan, pemainnya dalam pertandingan itu mengatakan, keputusan pemain tak salah. Dua bola yang dinyatakan wasit masuk ke wilayah tim Jember terlalu dipaksakan. Bahkan jika panitia jujur menanyakan pada penonton, banyak yang menyatakan bola itu keluar.

Tapi, kata Widi berhubung yang dilawan tim Jember, adalah tim Yuso maka mau tak mau hakim garis-pun harus menyatakan bola itu masuk. Sebab dibelakang hakim garis berdiri ratusan tim Yuso yang siap melempari hakim garis jika bola itu dinyatakan keluar.

“Dan penghentian pemain ini bukan berarti tim Jember, kalah. Tetapi lebih mengutamakan keselamatan pemain. Terkait keputusan wasit yang menyatakan tim Yuso menang akan kita gugat di PBVSI pusat,”jelasnya.

Ditempat sama, pelatih Yuso Tomkins, Putu Marhento, mengatakan, bahwa emosi pemain muncul karena faktor panitia yang tidak tegas menerapkan aturan. Perangkat panitia terlalu lunak. Kemudian terkait gugatan, tim Jember Pemkab, Putu tak mempermasalahkan, bahkan ia menilai gugatan itu hak mutlak manager tim voli Jember.

Sementara Ketua Komisi Hakim Proliga mengatakan, penilaian panitia tidak tegas ditampik. Sebab hal itu dibuktikan dengan jalan hakim garis langsung diganti. Dan tak hanya itu keputusan pertandingan yang menyatakan dimenangkan oleh Yuso dianulir. Skor kedua tim tetap tak ada perubahan.(*)

Tidak ada komentar: