Jember – Dua siswa SMAK Panto Paulus yang terlibat penganiayaan teman sekolahnya Dani Sugiarto di keluarkan atau Droup Out (DO) dari sekolah. Terhitung sejak bulan Pebruari ini mereka sudah tak lagi menjadi siswa SMAK Santo Paulus. Kedua siswa itu adalah Dedi alias Ipin siswa kelas 3, sementara Johan Faus siswa kelas I.
Namun dikeluarkannya kedua siswa dari sekolahnya menurut kepala Sekolah SMAK Santo Paulus Antonius Sumardi bukan karena persoalan terlibat penganiayaan itu. Melainkan karena pelanggaran tata tertib di sekolah.
Selasa (12/2) Antonius Sumardi mengatakan, jika keduanya dikeluarkan dari sekolah karena ulahnya. Setiap siswa di SMAK, pada awal masuk sekolah masing-masing siswa diberi point sebanyak 500 point.
Point itu dimanfaatkan sebagai salah satu tolak ukur kelakuan siswa selama sekolah. Jika kelakuanya bagus, dengan cara mengisi kegiatan ekstra kurikuler di sekolah maka pihak sekolah akan menambah ponitnya.
Tetapi jika kelakuannya dianggap jelek, maka point itu secara otomatis akan berkurang. Semisal larangan siswa membolos dan larangan siswa merokok di sekolah di langgar. Maka konskwensinya point sebanyak 500 itu bakal berkurang.
“Seperti yang terjadi pada Dedi, beberapa waktu lalu diketahuan merokok di toilet sekolah, maka secara otomatis pointnya berkurang. Jadi untuk diketahui dikeluarkannya Dedi bukan karena terlibat kasus penganiayaan itu,”jelasnya.
Untuk diketahui, Stela Toni, Tomi, dan Yohan sampai hari ini masih berstatus siswa SMAK Santo Paulus. Namun beberapa siswa kecuali Stela, saat ini pointny sudah berkurang banyak.
Jika kemudian mereka dalam peristiwa itu tercatat ikut terlibat maka tak menutup kemungkinan mereka juga akan dikeluarkan. Sebab 500 point yang mereka miliki memang sudah berkurang. Oleh karenanya Antonius berharap informasi sebenarnya terkait keterlibatan ketiga siswa tersebut.
“Aku kan bilang tolong bantu saya untuk mendapatkan informasi terkait keterlibatan mereka itu,”ungkpanya.
Ditempat lain ayah Dani Sugiarto, 16 –korban penganiayaan- Muhammah Alim mengatakan, kaget atas dikeluarkannya Dedi alias Ipin dari sekolah. Sebab Dedi alias Ipin adalah satu-satunya teman yang melindungi anaknya saat dianiaya, ditelanjangi dan direkam video HP.
“Rencananya kita akan ke skolah guna meminta agar Ipin tak dikeluarkan. Sebab dia yang ikut melarai penganiayaan itu,”jelas Alim.
Terkait laporan polisi yang sudah ditempuh keluarga Dani hingga kini tetap berjalan. Polisi menagani kasus tersebut. Namun sayang meski kini diakui dalam penanganan polisi, namun nama-nama yang dipanggil saksi belum dapat dibeberkan.
KBO Reskrim Polres Jember Iptu Wisnu Wibowo mengatakan, prosesnya jalan terus. Tapi penaganannya diserahkan ke unit PPA. Sehingga untuk informasi lebih lanjut Surya diminta menemui Kanit PPA. Sementara Kanit PPA Trimuji saat dikonfirmasi sedang tak ada ditempat.(*)
3 komentar:
See here
Infatuation casinos? obstruction this immature [url=http://www.realcazinoz.com]casino[/url] advise and accentuate online casino games like slots, blackjack, roulette, baccarat and more at www.realcazinoz.com .
you can also into our fitting [url=http://freecasinogames2010.webs.com]casino[/url] barter something at http://freecasinogames2010.webs.com and burgeon the persuade original fabulously touched in the skull !
another coetaneous [url=http://www.ttittancasino.com]casino spiele[/url] in the pastel of is www.ttittancasino.com , because german gamblers, bloomer in well-wishing online casino bonus.
top [url=http://www.001casino.com/]online casino[/url] brake the latest [url=http://www.realcazinoz.com/]realcazinoz[/url] unshackled no store perk at the leading [url=http://www.baywatchcasino.com/]unshackle casino games
[/url].
Posting Komentar