Terlantar – sebagian siswa yang membutuhkan bantuan meubeler, agar tak lagi belajar dilantai
Jember – Upaya “penggagalan” pelaksanaan unwizing pengadaan meubler oleh tujuah asosiasi jasa kontruksi terhadap panitia lelang pengadaan barang dan jasa Dinas Pendidikan Pemkab Jember hanya sebatas isapan jempol.
Terbukti pada pelaksanaan unwizing di aula Diknas Pemkab Rabu (13/12), permintaan tujuh asosiasi yang tertuang pada surat somasi ke panitia lelang tertanggal 7 Desember 2007 agar menunda pelaksanaan unwizing tak digubris panitia.
Panitia lelang pengadaan meubeler senilai kurang lebih Rp 750 juta tersebut tetap menggelar unwizing dan membuka penawaran pada rekanan hingga batas waktu hari Jumat .
Pimpinan Proyek pelaksanaan lelang meubler Diknas Bambang Kamis (13/12) mengatakan, pihak Diknas tak mungkin menunda pelaksanaan lelang meubeler tersebut.
Karena jika Diknas mengikuti permintaan tujuh asosiasi justru Diknas akan disalahkan oleh Bupati. Bahkan lebih parah lagi Diknas dianggap tak mampu menjalankan program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Yang penting dalam pelaksanaan itu, semua panitia menjalankan sesuai prosedurnya. Tak menyalahi aturan perundangan-undangan yang dijadikan panutan pada proses lelang barang dan jasa,”tukas Bambang.
Meskipun kata Bambang, pada sebelum dan pada saat pelaksanaan proses lelang tersebut muncul ‘percikan-percikan’ agar proyek itu ditunda, tak lebih hanya karena kekurang pahaman tujuh asosiasi untuk membedakan terhadap aturan proses pengadaan barang jasa dan aturan proyek kontruksi.
Sementara ditempat lain ketua forum komunikasi guru (FKG) Kabupaten Jember Rachmantullah, mengatakan mendukung tindakan yang diambil oleh panitia lelang pengadaan barang dan jasa.
Karena jika menuruti keinginan 7 asosiassi bidang jasa kontruksi dengan cara menunda proyek, kata Rachmatullah, Diknas justru akan menelantarkan ribuan siswa yang membutuhkan bantuan meubeler itu.
“Jangan dilihat proyek dan nilainya dulu. Tetapi lihat kebutuhan murid di desa-desa. Jika proyek itu ditunda, siapa yang bertanggungjawab untuk mengganti fasilitas meubeler. Apakah cukup para murid belajar dilantai,”tegasnya.
Oleh karenannya, demi terlaksanannya program peningkatan mutu pendidikan, dia meminta agar panitia lelang pengadaan barang dan jasa tak perlu takut munculnya desakan dari berbagai pihak.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar