Jember – Masyarakat meminta agar sistem kerja yang ada di SAMSAT Lantas dipertahankan. Sebab meski pada awalnya masyarakat sempat canggung dengan pelayanan baru, tetapi pada akhirnya kecangunggan itu hilang dengan adanya bukti yang konkret dari pelayanan yang ada.
Supeno warga Desa / Kecamatan Sumberbaru Selasa (19/2) mengatakan, pada mulanya datang ke kantor SAMSAT guna mengurus perpanjangan STNK dia ragu. Pelayanan berbelit dan memakan waktu panjang menjadi ketakutan yang mendominasi perasaanya.
Namun pascadia menjalani prosedur yang berlaku di sana, dia merasa heran. Pasalnya gambaran pelayanan berbelit itu tak terbukti. Untuk itu dia berharap agar pelayanan tersebut dipertahankan.
“Dengan model pelayanan itu saya heran. Apalagi saat ini, saya tak lagi didatangi calo-calo yang menjanjikan pengurusan STNKnya ekstra cepat. Saya menemukan model pelayanan inidi SAMSAT Kabupaten Tulungagung beberapa waktu lalu saat itu kalau gak salah Kasat lantasnya orang Bali,”jelasnya kepada Surya.
Senada dengan Supeno, Ningsih warga Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari mengaku terkejut saat memperpanjang SIM di kantor SAMSAT Sumbersari. Ujian test tulis yang sebelumnya hanya formalitas kini diberlakukan ketat. Sehingga jika pada test tulis itu dia tak lulus maka dampaknya ia tak bias memeiliki SIM.
“Untungnya aku lulus, meskipun sedikit bingung karena sudah lama tak mengikti test tulis,”ujarnya.
Menyikapi keheranan masyarakat Kasat Lantas Polres Jember AKP I Made Prasetya mendampingi Kapolres Jember AKBP Drs H Adang Ginajar mengatakan, sudah lumrah jika masyarakat bingung. Karena apapun modelnya sebuah perubahan itu pasti membawa dampak.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar